Azazil adalah buku laris fenomenal yang meraih The Arabic Booker Prize 2009, sebuah penghargaan bergengsi untuk novel yang terbit di Timur Tengah. Dalam novel ini, tokoh-tokoh historis yang disucikan oleh gereja berbaur dengan tokoh-tokoh rekaan, menjalin sebuah kisah yang menarik, kontroversial, dan bikin penasaran.
Novel berlatar sejarah yang ditulis oleh seorang profesor terkemuka ini mengisahkan autobiografi fiksional seorang rahib Mesir bernama Hypa yang hidup pada masa pergolakan iman Kristen di abad kelima Masehi. Saat itu terjadi pertentangan antara berbagai aliran gereja menyangkut konsep-konsep sakral, termasuk soal Trinitas dan ketuhanan Yesus, yang kemudian berpuncak pada serangkaian tragedi kekerasan yang mengatasnamakan Tuhan.
Novel kontroversial ini diwarnai pula oleh kisah cinta terlarang antara Hypa dengan dua wanita jelita: Oktavia si penyembah berhala dan Martha sang penyanyi gereja. Adapun Azazil adalah raja iblis yang diusir Tuhan dari surga karena membangkang.
Dalam kisah ini, Azazil yang licik menggoda Hypa untuk menuliskan rahasia kelam hidupnya serta pikiran-pikiran terlarangnya yang sesat menurut gereja, di atas lembaran-lembaran perkamen. Berabad-abad kemudian, manuskrip kuno berbahasa Aramaik itu ditemukan dan berhasil diterjemahkan oleh seorang ahli filologi, sekaligus mengungkap sebuah misteri yang telah terkubur lebih dari seribu tahun.
“Azazil adalah buku paling berbahaya bagi keimanan Kristen.”
—Kardinal Besyaway, Sekretaris Umum Kepala Gereja Ortodoks Koptik Mesir
“Sebuah novel yang mendobrak sakralitas.”
—Jurnal Al-Qahirah, Mesir
“Azazil adalah karya sastra yang tiada tanding.”
—Koran El-Ra`y, Yordania
0 comments:
Post a Comment